Senin, 27 Juni 2011

Belajarlah Untuk Menjaga Amarah

“Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “ Tidaklah kekuatan itu dinilai dengan adu kuat (gulat), namun yang kuat itu adalah orang yang dapat menguasai dirinya.(Muttafaqun ‘Alaihi)”

emosi merupakan suatu karunia Allah yang diberikan kepada manusia. Tanpa emosi mungkin kita akan sulit untuk merasakan perasaan orang lain. Namun ketika emosi itu menjadi berlebihan maka akan menimbulkan suatu kerusakan dan bahkan berakibat kepada orang lain. Oleh sebab itu emosi merupakan ujian terbesar bagi kita untuk dapat dijinakkan apalagi kita berada di dalam bulan Ramadhan.

Salah satu contoh emosi yang berlebihan adalah marah. Marah merupakan sifat yang sering kita alami. Di saat orang menjelek-jelekkan kita, kita marah. Namun hendaklah marah sewajarnya. Sesuai dengan hadits di atas orang kuat bukanlah orang yang kuat jasadnya, tapi orang kuat adalah orang yang mampu melewati ujian yaitu marah. Bagaimana cara mengatasi rasa marah itu merupakan cara yang kita katakan cukup sulit tidak semudah membalik telapak tangan. Karena butuh proses yang berkelanjutan. Salah satu hal yang dapt kita lakukan untuk mengendalikan rasa marah ini adalah dengan banyak beristighfar kepada Allah SWT, Insya Allah fikiran dan hati kita akan merasa lebih tenang ketika kita mengingat Allah. Selain itu senatiasa biasakan diri untuk bersikap lemah lembut, maksudnya di sini bukan lembek tetapi biasakan berkata dengan kata-kata yang lembut dan menyejukkan hati bagi orang lain.

Lemah lembut selalu menjaga kita untuk melakukan perbuatan marah yang di luar batas. Satu hal yang harus sering kita lakukan untuk menjaga agar diri tetap cool atau sabar adalah selalu menebar senyum, selalu tersenyum kepada orang lain, dengan cara ini insya Allah selain dapat mengurangi rasa amarah juga kita mendapatkan amal ibadah, karena senyum kepada orang lain merupakan anjuran Nabi.

Salah satu janji Allah mengenai orang yang mampu menahan amarahnya terdapat dalam hadits Rasulullah SAW, Diriwayatkan oleh Abu Daud dan At-Tirmidzi, dihasankan dari hadits Mu’adz bin Anas, Rasulullah SAW bersabda, “ Barangsiapa menahan amarahnya sedangkan ia mampu meluapkannya, maka Allah memanggilnya di kumpulan makhluk, dan Allah memberinya keleluasan memilih bidadari yang ia senangi.” Subhanallah.

Jika kita marah banyak kerugian yang kita dapat yaitu:
• Marah dapat menguras energi tubuh kita, setiap kita melakukan aktivitas membutuhkan energi oleh karena itu jika kita marah sangat banyak energi yang kita keluarkan untuk marah sehingga sangat membuat lelah tubuh.
• Marah dapat membuat tali persaudaraan putus dan memancing suatu perpecahan, saat kita marah kita berusaha melampiaskan kemarahan kita kepada orang lain sehingga orang lain terkena dampak dari marah tersebut, yang mengakibatkan retaknya ukhuwah di antara kita.
• Marah membuat kita menjadi dibenci oleh orang lain, karena setelah kita melakukan pengrusakan karena marah orang akan menganggap kita sebagai orang yang egois dan kita akan dibenci oleh orang lain.

#aku sendiri masih belajar menahan amarah, seringkali marah2 gak jelas. hehehe  *piss ah buat si kentung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar